​10 Tips Aman Transaksi Online

​10 Tips Aman Transaksi Online
tips aman bertransaksi online

NASIONALIA.COM|IPTEK -Bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, transaksi online mengalami pertumbuhan yang pesat. Dahulu, kegiatan ini hanya dapat dilakukan secara offline atau tatap muka. Namun, saat ini semakin banyak orang yang melakukan transaksi secara digital atau online.

Namun, meskipun transaksi online menawarkan kemudahan, risiko atau potensi penipuan juga meningkat. Sebagai masyarakat yang hidup di era digital, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk mengetahui 10 tips agar transaksi online tetap aman dan terhindar dari penipuan atau ancaman yang tidak diinginkan dari pembeli. Apa saja tips aman bertransaksi online? Berikut adalah daftar lengkapnya. :

1. Periksa Profil Pembeli

Sebelum kamu transaksi online dengan pembeli, pastikan untuk memeriksa profilnya terlebih dahulu. Cek riwayat pembelian, ulasan yang telah dilakukan, dan rating dari pembelian sebelumnya. Pastikan juga bahwa akun pembeli sudah terverifikasi dan memiliki reputasi yang baik.

BACA JUGA: Jika Akun WhatsApp Centang Hijau Chat, Jangan Kaget!

Biasanya, akun penipu memiliki aktivitas transaksi yang mencurigakan atau kurang interaksi, bahkan sering berkomentar pada postingan produk. Foto profilnya juga terlihat buram dan rendah resolusi karena sering kali diambil dari internet. Jika kamu menemukan profil pembeli yang mencurigakan, lebih baik batalkan pesanan dan beritahu calon pembeli lainnya.

Pengecekan profil atau identitas pembeli ini sangat penting sebelum bertransaksi. Jika memungkinkan, selalu periksa informasi di profil pembeli dan lakukan penelitian di internet untuk memverifikasi data tersebut. Tapi, ingat untuk menggunakan informasi dengan bijak ya!

2. Menggunakan Sistem Pembayaran yang Aman dan Terjamin

Setelah mengenali profil pembeli, langkah berikutnya adalah menggunakan sistem pembayaran yang aman dan menjaga privasi, seperti transfer bank, e-wallet, atau pembayaran melalui platform e-commerce. Hindari melakukan pembayaran yang berisiko, seperti pembayaran tunai di tempat yang sepi atau transfer melalui pihak ketiga.

Salah satu fitur yang dapat digunakan dalam sistem pembayaran ini adalah mengaktifkan notifikasi melalui SMS dan/atau email di ponsel, sehingga transaksi dapat dipantau secara digital dari mana saja dan kapan saja dengan akses internet. Jika terdapat hal yang tidak diharapkan atau mencurigakan, seperti menerima SMS/email spam pada perangkat Sahabat Wirausaha, segera hubungi bank atau perusahaan layanan keuangan digital yang digunakan.

Pihak tersebut akan melakukan pengecekan terhadap aktivitas yang terjadi pada rekening atau nomor e-wallet Sahabat. Disarankan juga untuk secara berkala mengubah PIN atau kata sandi rekening, e-wallet, atau layanan perbankan digital Sahabat, agar dapat mencegah kemungkinan peretasan oleh pihak tidak bertanggung jawab, termasuk pembeli yang licik atau hacker.

BACA JUGA: Ramai Penipuan Atas Nama Telkomsel, Cegah dengan ini!

3. Melakukan Verifikasi Pembayaran untuk Setiap Transaksi

Selanjutnya, Sahabat Wirausaha perlu secara terus-menerus memverifikasi pembayaran sebelum mengirimkan barang kepada pembeli. Jangan pernah mengirim barang sebelum menerima konfirmasi pembayaran yang sah.

Pastikan untuk memeriksa data nama pembeli dan nomor rekening yang akan menerima transfer agar sesuai dengan informasi yang tercantum dalam transaksi. Sebelum melakukan transaksi online, untuk berjaga-jaga, Anda dapat memeriksa validitas rekening penerima di situs cekrekening.id.

Jangan pernah mengungkapkan nomor PIN/OTP kepada siapa pun, termasuk petugas bank atau pembeli. Sebenarnya, petugas bank tidak akan pernah meminta nomor PIN/OTP dari nasabah atau konsumen. Jika ada petugas bank yang meminta nomor tersebut, sebaiknya segera laporkan kepada bank terkait agar dapat ditindaklanjuti.

4. Hindari Mengirim Barang ke Alamat yang Tidak Valid

Selaras dengan poin profil pembeli sebelumnya, Sahabat Wirausaha bisa memastikan kembali alamat pengiriman yang diberikan oleh pembeli agar valid dan benar-benar tercatat di sistem yang digunakan. Jangan pernah untuk mengirimkan barang ke alamat yang tidak valid atau tidak jelas asal-usulnya, seperti alamat fiktif atau alamat kosong (alamat palsu).

Misalnya, pembeli mencantumkan alamat pengiriman di Jalan Mawar Nomor 5A, Tangerang Selatan. Namun setelah dicek, alamat tersebut tidak ada di peta/maps, bahkan hanya berupa jalanan kecil dengan tanah kosong di sekitarnya. Jika alamat tersebut dicantumkan saat transaksi, dan setelah dicek ternyata tidak valid, sebaiknya segera batalkan transaksi tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan teruskan ke transaksi lainnya.

5. Menggunakan Layanan Pengiriman yang Terpercaya

Kemudian, agar bisa aman transaksi onlinepilihlah layanan pengiriman yang terpercaya (amanah) dan memiliki reputasi yang baik. Gunakan fitur-fitur yang ada pada layanan pengiriman tersebut dengan maksimal, misalnya fitur pelacakan barang atau tracking.

Hal ini akan memudahkan Sahabat Wirausaha untuk memantau status pengiriman barang, serta memastikan barang tersebut bisa sampai dengan aman ke tangan pembeli. Sahabat Wirausaha juga bisa menggunakan perlindungan asuransi atau jaminan tertentu bila diperlukan, untuk meminimalisir kerugian jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: 5 Dampak Negatif Media Sosial Bagi Pengguna

6. Simpan Bukti Transaksi dan Bukti Pengiriman Barang

Setelah barang sampai ke alamat pembeli, jangan lupa untuk selalu menyimpan bukti transaksi dan bukti pengiriman barang dengan baik. Bukti transaksi dapat berupa invoice atau e-mail konfirmasi pembayaran dari pembeli, sedangkan bukti pengiriman barang dapat berupa nomor resi atau bukti pengiriman dari layanan pengiriman/jasa ekspedisi yang digunakan. Hal ini akan memudahkan Sahabat Wirausaha dalam antisipasi jika terjadi masalah dengan pembeli di kemudian hari.

7. Berhati-hati dengan Pembeli yang Menawarkan Harga Tinggi

Bagi Sahabat yang baru saja memulai menjual produk di luar platform e-commerce, seperti melalui situs pribadi, dan menerima tawaran harga yang mencurigakan dari pembeli, sebaiknya tidak mudah tergoda oleh tawaran tersebut. Meskipun Sahabat bebas menjual dengan harga berapa pun yang sesuai dengan nilai produk, namun perlu melakukan riset lebih lanjut terkait pembeli yang menawarkan harga tersebut. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa pembeli tersebut memiliki niat yang tidak wajar dalam mendapatkan barang.

Sebagai contoh, jika Sahabat Wirausaha menjual koleksi jam tangan tahan air melalui situs pribadi, dan ada seorang pembeli yang menawar jam tersebut dengan harga yang tidak masuk akal, seperti Rp. 5 juta, padahal harga sebenarnya berkisar antara Rp. 500 ribu hingga 1 juta rupiah.

Jika Sahabat pernah mendengar atau bahkan mengalami situasi seperti ini, disarankan untuk segera membatalkan dan mengabaikan transaksi tersebut. Jangan terburu-buru dalam melakukan transaksi, lakukan pengecekan dengan teliti sebelum memutuskan untuk menjual barang kepada pembeli tersebut.

8. Jangan Pakai Koneksi Wi-Fi Publik Ketika Bertransaksi

Ketika melakukan transaksi online, disarankan untuk tidak menghubungkan gawai Sahabat ke jaringan internet/Wi-Fi milik publik yang ada di sekitar kita. Hal ini dilakukan demi terjaganya privasi dan keamanan data transaksi tersebut. Selain itu, jaringan internet atau Wi-Fi publik sangat rentan terhadap peretasan data dan tersebar di aplikasi ketiga. Sahabat Wirausaha bisa menggunakan jaringan paket data/seluler pribadi untuk transaksi online, atau menghubungkan koneksi internet dengan gawai teman/orang terdekat jika memang sangat dibutuhkan.

9. Mengunduh Aplikasi Apapun (m-Banking, Marketplace, e-Wallet) yang Terdaftar dan Resmi

Selanjutnya, dalam transaksi online periksa dan gunakan aplikasi yang resmi dan terverifikasi pada ponsel Sahabat Wirausaha (misalnya aplikasi m-banking, aplikasi marketplace, dan pembayaran digital dari situs resminya. Sahabat bisa juga mengunduhnya dari aplikasi bawaan smartphone seperti Playstore atau AppStore.

Saat menginstal aplikasi tersebut, izinkan akses yang memang dibutuhkan saja, misalnya data kontak, kamera untuk foto profil, dan sebagainya. Yang terpenting, jangan pernah membagikan PIN/mutasi rekening ke pihak pembeli, ya!. Cukup bagikan riwayat transaksi online yang tercatat di marketplace atau bukti pengiriman barang kepada pembeli yang telah dibayarkan.

BACA JUGA: Waspada Modus Penipuan Online Baru di WhatsApp!

10. Melaporkan Tindakan yang Mencurigakan

Terakhir, jika Sahabat mendapatkan notifikasi yang mencurigakan dari pembeli, segera laporkan ke customer service yang terkait. Misalnya, jika Sahabat Wirausaha menerima notifikasi SMS pembayaran dari pihak yang tidak dikenal, padahal tidak ada transaksi online yang dilakukan pada hari tersebut, segera hubungi layanan pelanggan operator tersebut untuk melakukan pengecekan. Jika perlu, ajukan pemblokiran nomor tersebut guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagaimana jika kita mengalami penipuan oleh oknum pembeli?

Dikutip dari situs kominfo.go.id, rekomendasi Kominfo saat mengalami penipuan adalah segera hubungi call center aplikasi uang elektronik (e-wallet) atau m-banking terkait untuk melaporkan dan menyelesaikan masalah tersebut.

“Jika ada transaksi online yang tidak dikenal di rekening Anda, hubungi call center bank untuk meminta pemblokiran rekening Anda. Selanjutnya, kunjungi gerai bank untuk mencari solusi lebih lanjut,” tambah Kominfo.

Selain itu, juga penting untuk melaporkannya kepada pihak berwenang agar dapat diselidiki lebih lanjut. Sahabat Wirausaha dapat melaporkannya kepada Kepolisian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan instansi terkait lainnya. Untuk melapor, Sahabat bisa langsung menghubungi call center Kepolisian Indonesia di 110 atau melalui situs aduan BRTI Kominfo dengan mengklik link ini.


Kesimpulan

Saat transaksi online, penting untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan penipuan. Jangan mudah tergoda atau langsung percaya dengan tawaran yang tidak wajar dari pembeli, karena itu bisa menjadi strategi mereka untuk melakukan penipuan. Sahabat Wirausaha perlu tetap waspada. Semoga tips-tips di atas dapat membantu membuat transaksi lebih aman dan bermanfaat bagi semua. Semoga selalu sukses.

BACA JUGA: Kemajuan IPTEK Bawa 5 Dampak Positif bagi Manusia

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, ayo bagikan kepada teman-teman Anda. Jangan lupa untuk memberikan like, share, dan komentar pada artikel ini, ya Sahabat Wirausaha.